Saya Sudah Tidak Makan Nasi Lagi, Carnivore Diet

Carnivore Diet, atau diet karnivora, adalah pola makan yang hanya memperbolehkan konsumsi produk hewani. Ini berarti semua makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan, dihindari sepenuhnya. Saya sudah menjalani diet ini sejak tahun lalu, yaitu pada tanggal 26 Mei 2024. Diet ini didasarkan pada keyakinan kontroversial bahwa manusia purba sebagian besar mengonsumsi daging dan ikan, dan bahwa banyak penyakit kronis modern terkait dengan asupan karbohidrat yang terlalu tinggi.

Makan Apa Aja?

Makanan yang diperbolehkan dalam Carnivore Diet meliputi:

  • Daging merah (sapi, domba atau kambing)
  • Ayam dan unggas lainnya
  • Ikan dan makanan laut, udang juga
  • Telur
  • Produk susu tertentu (biasanya rendah laktosa seperti keju dan yoghurt, meskipun beberapa versi yang lebih ketat menghindarinya)
  • Butter
  • Jeroan (hati, ginjal, dll.)
  • Lemak hewani (lemak sapi, ikan berlemak tinggi)

Pentingnya untuk Tubuh dan Kesehatan Mental

  • Penurunan Berat Badan: Karena sangat rendah karbohidrat dan tinggi protein, diet ini dapat menyebabkan rasa kenyang lebih lama dan berpotensi mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
  • Peningkatan Massa dan Kekuatan Otot: Asupan protein tinggi mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan otot.
  • Kontrol Gula Darah: Dengan menghilangkan karbohidrat dan gula, diet ini dapat membantu menstabilkan kadar gula darah, yang diklaim bermanfaat bagi penderita diabetes atau resistensi insulin.
  • Pemulihan Tubuh: Protein penting untuk perbaikan sel dan jaringan yang rusak.
  • Beberapa orang yang menjalani Carnivore Diet melaporkan perbaikan kondisi mental seperti hilangnya kecemasan, depresi, dan brain fog.

Kontroversi

Para ahli gizi dan medis memiliki kekhawatiran serius tentang Carnivore Diet karena beberapa alasan:

  • Kekurangan Nutrisi: Diet ini menghilangkan banyak nutrisi penting yang ditemukan dalam makanan nabati, seperti serat, vitamin C, vitamin E, folat, magnesium, dan berbagai fitonutrien. Kekurangan serat dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit.
  • Tinggi Lemak Jenuh dan Kolesterol: Konsumsi daging merah dan produk hewani dalam jumlah besar dapat meningkatkan asupan lemak jenuh dan kolesterol, yang berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
  • Risiko Penyakit Kronis: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi daging merah berlebihan dan peningkatan risiko kanker tertentu (terutama kanker usus besar) serta masalah ginjal.
  • Tidak Cocok untuk Semua Orang: Diet ini sangat tidak dianjurkan untuk anak-anak, ibu hamil atau menyusui, serta orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit ginjal kronis atau kolesterol tinggi.

Variasi Diet Carnivore

Meskipun Carnivore Diet adalah pola makan yang sangat ketat, ada beberapa variasi atau interpretasi di antara para pengikutnya:

  • Strict Carnivore: Ini adalah versi paling ketat, hanya mengonsumsi daging, air, dan garam. Bahkan produk susu pun dihindari.
  • Variasi dengan Sedikit Produk Susu: Beberapa orang memasukkan produk susu rendah laktosa seperti mentega atau keju keras.
  • Variasi dengan Sedikit Bumbu: Ada yang mengizinkan penggunaan bumbu dan rempah-rempah tertentu, sementara yang lain hanya mengandalkan garam.
  • “Lion Diet”: Ini adalah sub-diet yang sangat ekstrem dari Carnivore Diet, di mana hanya daging ruminansia (sapi, domba, kambing), air, dan garam yang dikonsumsi. Tujuannya seringkali untuk eliminasi total dan mengidentifikasi pemicu alergi atau intoleransi makanan.

Siapa yang Mempopulerkannya?

Carnivore Diet telah mendapatkan popularitas di kalangan penggiat fitness dan komunitas kesehatan alternatif, terutama melalui media sosial dan testimoni pribadi. Salah satu tokoh yang sangat mempopulerkan diet ini adalah Shawn Baker, seorang dokter ortopedi dan atlet, yang secara terbuka menganut dan mempromosikan pola makan ini.

Selain itu, Jordan Peterson, seorang psikolog klinis dan profesor, serta putrinya, Mikhaila Peterson, juga menjadi figur yang dikenal karena mempraktikkan dan berbicara tentang manfaat yang mereka alami dari Carnivore Diet, khususnya terkait dengan masalah autoimun dan depresi.

Kesimpulan

Saya telah menjalani diet carnivore ini lebih dari 6 bulan, dan bisa bertahan hidup hingga saat ini saya menulis artikel ini, yang pada awalnya saya sangat skeptis apakah mungkin manusia bisa bertahan hidup tanpa karbohidrat, ternyata sangat mungkin dan bahkan lebih baik dari yang sebelumnya, itu lah yang saya rasakan.

Ikuti terus perjalanan saya dalam menjalani diet carnivore ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *